Mandiri Sahabatku Ajak PMI Naik Kelas Jadi Pengusaha
Hong Kong, BI – Negara hadir untuk Pekerja MIgran Indonesia [PMI] melalui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melayani dan terus mendorong para PMI untuk naik kelas dengan wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi setelah pensiun jadi pekerja di negara orang.
Melalui program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku (MS) Bank Mandiri berkomitmen untuk membersamai PMI maju.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar bank-bank milik negara (Himbara) terus mendukung para (PMI). Erick mengatakan Himbara memiliki peran besar dalam memberikan pendampingan hingga permodalan bagi para PMI yang berwirausaha sebelum maupun saat kembali ke Indonesia.
Menurutnya, PMI perlu segera memiliki budaya menabung dan memiliki keinginan untuk belajar berwirausaha, terutama mereka yang ingin kembali ke tanah air. Ia berharap bank-bank BUMN terus membantu pendampingan supaya PMI bisa mempersiapkan masa depan lebih baik.
Bukan hanya di Hong Kong, Program Mandiri Sahabatku berangkat dengan semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri” juga digelar di beberapa negara. Adapun program pelatihan telah dilaksanakan pada rentang waktu 2022-2023 secara online dan offline dengan total partisipan 2.312 PMI yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan di Hong Kong.
Bank Mandiri Mengadakan Kompetisi
Untuk mengasah jiwa kewirausahaan PMI, Bank Mandiri menyelenggarakan beberapa kompetisi. Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HKD9.000.
Pada kategori Bisnis Masa Depan, Siamiati (PMI asal Malang) berhasil memperoleh pendanaan HKD2.500, disusul oleh Tutik Suluyah (PMI asal Ponorogo) dengan pendanaan HKD1.500 dan Tumisih (PMI asal Grobogan Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HKD1.000.
Sedangkan di kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HKD 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HKD 1.500.
Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta untuk menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Pada kompetisi ini, aspek yang dinilai meliputi peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen.
Sementara di kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan untuk menjual barang apapun dengan modal 100 HKD sesuai ketentuan yang berlaku. Aspek yang dinilai meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan.
Bukan hanya itu, Program MS kali ini juga menyediakan kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hong Kong yang telah memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS.
Adapun pemenang kategori ini ialah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah yang masing-masing mendapatkan hadiah senilai HKD 1.500.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pendanaan ini bisa menjadi motivasi bagi PMI untuk terus mengembangkan skill kewirausahaannya. Juga sebagai bukti bahwa PMI mampu meluncurkan bisnis mereka sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan mereka.
Program Tahunan Mandiri Sahabatku
Sejak 2011 hingga saat ini, program tahunan “Mandiri Sahabatku” telah merangkul lebih dari 17.000 PMI dari berbagai latar belakang dan kalangan di sejumlah negara, yakni di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah.
Bank Mandiri berharap Mandiri Sahabatku bisa menjadi bekal bagi PMI di luar negeri ketika kembali ke Tanah Air dan mampu menjadi wirausaha yang kreatif, tangguh serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas.
“Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha,” ujar Darmawan dalam seremoni Penutupan Mandiri Sahabatku 2022, di Hong Kong pada hari Minggu lalu (9/7).
Tidak hanya itu, ada pula program Bapak Asuh, yang saat ini bekerjasama dengan mitra Bank Mandiri untuk menjadi mentor pembimbing bagi alumni PMI dalam memulai dan mengembangkan usaha mereka.
“Beberapa mitra Bank Mandiri yang pernah aktif mendukung kegiatan Bapak Asuh sebelumnya antara lain Astra International, Johnny Andrean, Bakso Ajo, Mandiri Amal Insani, serta Alumni Wirausaha Mitra Mandiri (WMM). Beberapa alumni Mandiri Sahabatku telah sukses menjadi pengusaha di Indonesia, menjadi majikan di negeri sendiri,” tuturnya.
Program Mandiri Sahabatku ini sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG) pada seluruh lini bisnis terutama pada aspek sosial. Selain itu, program Mandiri Sahabatku juga merupakan upaya Bank Mandiri dalam mencapai point kedelapan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Perkenalkan Fitur Livin’ Around the World
Dalam kegiatan tersebut Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur Livin’ by Mandiri kepada PMI yang berada di luar negeri. Super app milik Bank Mandiri tersebut dapat digunakan oleh nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri hanya dengan menggunakan nomor SIM Card negara setempat.
Pengenalan fitur terbaru yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Livin’ Around the World ini sebelumnya juga telah diselenggarakan di beberapa negara seperti London, Singapura, Uni Emirat Arab dan kini Hong Kong. Hasilnya, layanan pembukaan rekening di mancanegara pada Livin’ by Mandiri terus menunjukkan kenaikan. Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten menghadirkan solusi keuangan bagi PMI yang telah terbukti berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Mandiri telah memiliki layanan layanan transfer uang di kantor remitansi (remittance office) Hong Kong guna memenuhi kebutuhan pengiriman uang atau remitansi oleh PMI.
Lantaran, manfaat remitansi bisa langsung dirasakan langsung oleh keluarga pekerja migran. Layanan ini juga menjadi bagian dari upaya Bank Mandiri untuk memberikan solusi finansial serta meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.[cnbci/bi]