Internasional

Pria Meninggal Setelah Melakukan Bungee Jump Di Menara Macau

Makau, BI – BI [05/12] – Seorang pria Jepang berusia 56 tahun meninggal setelah bungee jumping dari Menara Makau pada hari Minggu [3/12] lalu.

Lalu pria tersebut mengalami sesak napas setelah lompatan sekitar pukul 16.30 sebelum detak jantung dan pernapasannya berhenti. Tidak ada luka yang terlihat jelas di tubuhnya.

Ia dilarikan ke RS Conde S Januario dan dinyatakan meninggal.

Ahli jantung Hong Kong Chan Ngai-yin mengatakan kepada The Standard kemarin bahwa kematian mendadak dapat dipicu oleh berbagai alasan seperti penyakit jantung, stroke otak, atau tekanan pada leher.

“Olahraga ekstrem seperti Bungee Jump akan menimbulkan tekanan yang signifikan pada jantung,” ujarnya.

Ia mengingatkan, gaya hidup tidak sehat, termasuk begadang, obesitas, dan merokok, dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung saat tekanan mendadak.

Pasien dengan penyakit jantung atau pembuluh darah harus menghindari olahraga ekstrim, termasuk bungee jumping, katanya.

Namun mereka yang tidak memiliki penyakit yang jelas harus berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum mencoba bungee jumping karena banyak risiko kesehatan tersembunyi yang tidak menunjukkan gejala, jelas Chan.

“Dokter akan menanyakan apakah mereka merasa pusing atau sesak napas setelah berolahraga, dan apakah ada kematian mendadak di antara anggota keluarga mereka,” katanya, seraya menambahkan masyarakat harus menjalani tes darah dan elektrokardiogram.

Spesialis pengobatan darurat Axel Siu Yuet-chung mengatakan bungee jumping adalah “aktivitas yang sangat merangsang”, dan peserta akan mengalami lonjakan adrenalin dan fluktuasi tekanan darah selama lompatan.

Aktivitas tersebut bisa berbahaya bagi pasien yang memiliki penyakit jantung sebelumnya, ia memperingatkan.

“Masyarakat harus berpikir dua kali dan mempelajari kondisi kesehatan mereka sebelum berpartisipasi dalam kegiatan yang merangsang tersebut,” tambahnya.

Siu mengatakan, bungee jumping juga bisa menyebabkan keseleo karena peserta terjatuh dengan kecepatan tinggi. “Jika peserta tidak dalam posisi yang tepat, mereka mungkin mengalami keseleo atau bahkan dislokasi sendi dalam beberapa kasus yang serius,” ujarnya.

Penderita rabun jauh sebaiknya tidak mencoba bungee jumping karena dapat menyebabkan ablasi retina, tambahnya.

Menara Macau setinggi 338 meter mulai beroperasi pada bulan Desember 2001. Aktivitas bungee jump yang dioperasikan oleh AJ Hackett memungkinkan pengunjung merasakan terjun bebas dari ketinggian 233 meter.

Kantor Pariwisata Makau mengatakan terjun bebas hanya berlangsung selama empat hingga lima detik dan para penantang akan melompat dengan kecepatan hingga 200 kilometer per jam.

Situs web operator menyatakan bahwa lompatan ini memerlukan biaya 2.888 pataca (HK$2.803) per orang dan orang harus mengungkapkan kondisi medis mereka sebelum melakukan lompatan.[BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.