Disnaker Bilang Covid-19 Bikin Jumlah Pengangguran di Solo Bertambah
SOLO, BI – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta, menyatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada penambahan jumlah pengangguran di daerah itu. Hal tersebut karena sejumlah sektor ekonomi, seperti pariwisata terpuruk.
”Jumlah pengangguran terbuka sebelum pandemi sebesar 4,17 persen, sedangkan per Desember dari laporan BPS (Badan Pusat Statistik) kita sudah naik 7,6 persen. Ini akibat pandemi Covid-19,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Agus Sutrisno seperti dilansir dari Antara di Solo.
Dengan penambahan tersebut, menurut dia, banyak pekerja yang bekerja di sektor formal maupun nonformal yang menganggur akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). ”Akibat pandemi ini ada penambahan sekitar 10.000 pengangguran terbuka. Di sisi lain ada sekitar 3.000 angkatan kerja baru,” terang Agus.
Dia mengatakan, penambahan angka pengangguran itu paling banyak disumbang sektor pariwisata. Di antaranya hotel, restoran, dan transportasi. Sektor tersebut terdampak langsung pandemi Covid-19.
Agua menjelaskan, para pengangguran itu paling banyak berasal dari perusahaan skala menengah. Sedangkan skala kecil tidak terlalu terdampak mengingat tenaga kerja yang dimiliki juga tidak sebanyak skala menengah.
”Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah pengangguran terbuka di Kota Solo mencapai 22.800 orang,” ujar Agus.
Terkait dengan penambahan itu, lanjut dia, pihaknya dengan instansi lain terus berupaya memberikan pendampingan agar para penganggur bisa segera mengentaskan diri. Salah satu pendampingan yang diberikan adalah pelatihan usaha.
”Memang kalau pelatihan ini ditujukan untuk upskill (naik kelas) susah karena latar belakangnya yang merupakan pekerja. Namun demikian, kami didik dengan ketrampilan baru, harapannya jadi wirausaha, bukan jadi pekerja,” tutur Agus.
Dia menambahkan, pelatihan masih dilakukan secara bertahap. Sebab, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
”Seperti belum lama ini, kami menyelenggarakan pelatihan e-commerce, ada 300 yang daftar tetapi kami baru bisa melaksanakan 70 orang,” kata Agus.
Meskipun jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19 mengalami peningkatan, menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Kota Solo masih lebih baik jika dibandingkan dengan tingkat provinsi maupun nasional. ”Secara nasional maupun Jateng pertumbuhan ekonomi kita termasuk bagus. Untuk nasional sebesar -2,07 persen, Jateng -2,67 persen, dan Solo -1,72 persen,” terang Agus.[jawapos]