Hong Kong

John Lee Buka Ruang Diskusi Publik Soal Impor Tenaga Kerja

Hong Kong, BI [27/8] – Kepala Eksekutif John Lee Ka-chiu hari ini [27/8] menghadiri forum konsultasi distrik kedua untuk pidato kebijakan terkait mendatangkan pekerja dari luar guna mengatasi krisis tenaga kerja.

Lebih dari 100 warga menghadiri sesi konsultasi hari ini di Sha Tin. Selain Lee ada pejabat utama lainnya yang hadir termasuk Kepala Sekretaris Administrasi Eric Chan Kwok-ki, Sekretaris Keuangan Paul Chan Mo-po dan Menteri Kehakiman Paul Lam Ting-kwok juga hadir di sana.

Banyak warga yang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap berkurangnya sumber daya manusia di kota tersebut dan beberapa menyarankan pihak berwenang meningkatkan kebijakan mereka untuk mempertahankan talenta, termasuk memberikan tunjangan untuk pertukaran ke luar negeri dan studi lebih lanjut.

Para pekerja di sektor penerbangan khawatir bahwa mengimpor pekerja asing dapat mempengaruhi pekerjaan mereka dan meminta pihak berwenang untuk membantu industri ini meningkatkan upah.

Lee mengatakan dia memahami bahwa masyarakat sangat mengkhawatirkan pasokan tenaga kerja dan menekankan bahwa kebijakan ketenagakerjaan pemerintah memprioritaskan pekerja dan talenta lokal. Skema pekerja impor yang ada saat ini adalah kebijakan jangka pendek untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja saat ini, tambah Lee.

Lee juga mengatakan dalam jangka panjang pemerintah akan menyempurnakan pelatihan bagi talenta lokal dan menawarkan jalur karir serta peluang sehingga mereka merasa dapat mengejar impian mereka di Hong Kong.

Lee juga berharap dapat melindungi lapangan kerja pekerja lokal melalui penguatan elemen teknis dalam pelatihan mereka dan meningkatkan efisiensi mereka dengan teknologi terapan.

Pemimpin Hong Kong melanjutkan bahwa pekerja yang diimpor pasti bukan pekerja murah dan gaji mereka tidak akan lebih rendah dari rata-rata pasar.

Warga lainnya menyuarakan tentang pemerintah harus mendukung start-up, membantu penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan, dan meningkatkan angka kesuburan.

Seorang suami juga mengatakan situasi rumah tangganya, yang mana istrinya harus menjaga kedua anaknya dan tidak bisa keluar bekerja. Ia juga mencatat bahwa biaya membesarkan anak di Hong Kong tinggi. Dia mengharapkan pihak berwenang untuk melakukan langkah-langkah yang lebih proaktif untuk mendorong masyarakat memiliki anak, termasuk memberikan subsidi dan melatih pengasuh untuk memperluas angkatan kerja perempuan.[BI]

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.