Hong Kong

Murid Ditampar Guru Hingga Retina Matanya Rusak Saat Belajar Al Quran

Hong Kong, BI – Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang diduga ditampar oleh seorang guru di sebuah pusat pembelajaran Islam di Hong Kong dan berakhir dengan retina yang terlepas dan robek telah mendorong penyelidikan polisi, kasus ini telah membeuat komunitas Muslim terkejut karena telah mencoreng nama perguruan.

Imam kepala kota, Mufti Muhammad Arshad, juga meminta para guru agama Islam di Hong Kong untuk mengingatkan mereka bahwa hukuman fisik tidak diizinkan dan ilegal ketika mengajarkan agama di Hong Kong.

Serangan yang diduga terjadi pada Sabtu pagi di sebuah pusat pembelajaran yang mengajarkan siswa Alquran, dengan sebagian besar siswa keturunan Pakistan, termasuk bocah laki-laki berusia 13 tahun.

Bocah itu diduga dipukul oleh seorang guru di pusat tersebut setelah gagal membaca ayat Alquran. Pemeriksaan rumah sakit kemudian mengkonfirmasi bahwa anak laki-laki itu memiliki retina yang terlepas dengan robekan 180 derajat – yang memerlukan pembedahan.

Bocah itu akhirnya menjalani operasi 6 jam pada hari Rabu, dengan operasi lain dijadwalkan enam bulan kemudian.

Seorang juru bicara Otoritas Rumah Sakit mengkonfirmasi bocah itu menjalani operasi pada mata kirinya di Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern di Chai Wan pada hari Rabu.

“Bocah itu dalam kondisi stabil dan telah dirawat di rumah sakit untuk pemantauan dan perawatan yang ketat,” kata juru bicara itu.

Juru bicara itu juga mengungkapkan bahwa keluarga anak laki-laki tersebut telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi setelah meminta bantuan dokter dan Rumah Sakit Eastern telah merujuk kasus tersebut ke pekerja sosial medisnya.

Kepolisian mengatakan mereka telah melakukan kontak dekat dengan sekolah dan kelompok terkait di distrik Timur, dan akan memberikan bantuan dan melakukan penyelidikan tepat waktu jika laporan terkait diterima.

Mengomentari kasus tersebut, Dewan Muslim Hong Kong mengatakan berita tersebut telah meresahkan komunitas Muslim di Hong Kong, dan sayangnya bukan untuk pertama kalinya.

“Kami berhubungan dengan keluarga, penasehat hukum dan anggota [organisasi] Islam lainnya untuk menangani kasus ini dengan sangat serius, bukan hanya menempatkannya sebagai kasus ‘kebetulan’ satu kali, karena memang tidak demikian.

“Perlu ada pertanggungjawaban dari SEMUA Imam, Ustadz dan guru madrasah untuk memastikan mereka mendidik generasi muda dengan kasih sayang, kebijaksanaan dan sesuai dengan ajaran Allah dan Nabi,” kata Dewan tersebut.[BI]

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.